Autis: the chosen one


Autisme adalah gangguan kesehatan yang sering mempengaruhi seseorang dalam pengembangan keterampilan sosial, di mana seseorang cenderung memiliki dunianya sendiri, tidak aware terhadap lingkungan. Cenderung asyik sendiri, tidak (mau) sadar akan lingkungannya, tidak berkomunikasi dengan orang lain (walau ada sebagian kecil yang bisa mengenali ibu atau ayahnya).

Seorang autis, yang juga dikenal dengan Kanner's syndrome, biasanya tertarik dengan benda mati dan itu-itu terus (gak bosen2) dan karena tidak berkomunikasi biasanya mengalami gangguan perkembangan bahasa. Autis biasanya mulai terlihat sejak kecil, kira2 3-4 tahun walau juga didapat pada orang dewasa.

Ada berbagai tingkat keparahan pada penyakit ini, mungkin beberapa anak tidak dapat berbicara, sementara yang lain yang memiliki bentuk autisme dikenal sebagai Sindrom Asperger dapat berbicara, tetapi mengalami kesulitan menghadapi banyak orang, suara keras, dan situasi sosial tertentu


Banyak yang salah paham tentang autisme, menganggap semua anak autisme menderita keterbelakangan mental, atau mereka yang luar biasa pintar,sementara orang-orang yang "bergelar sarjana" adalah yang jauh dari autisme. Tidak demikian, anak-anak dengan autisme memiliki kecerdasan yang sama atau mendekati dengan anak-anak yang tidak menderita penyakit tersebut. Mereka dapat belajar, dan biasanya mereka akan sangat "tanggap" jika situasi satu lawan satu. Tidak bisa berbicara bukan berarti mereka tidak mengerti bahasa.
Tidak semua anak autis mau melakukan kontak mata. Tapi jika berbicara dengan seorang anak yang autis, yang terbaik adalah melihat langsung ke arah mereka, dan mencoba untuk memastikan bahwa mereka akan dilihat. Hal ini harus dilakukan dengan cara di mana anak tidak merasa terpojok atau kewalahan.


Banyak orang yang beranggapan bahwa anak autis sebagai the chosen one.

0 komentar:

Posting Komentar